Selasa, 31 Januari 2012
Acosys, Kerajaan ‘Software’ Sri Wahono
DI satu rental komputer, tahun 1996, Sri Wahono serius membuat software.
-----------
Rental komputer di Jalan Kopi, Gedongmeneng, ini saat itu masih sepi. Hanya beberapa mahasiswa saja yang menjadi teman Wahono. Saat itu, pria kelahiran Metro, tahun 1977, ini masih tercatat sebagai mahasiswa Teknik Sipil Unila. Namun, dia sudah bisa membuat beberapa program berbekal kemampuan Torbo Pascal.
Rental Kurnia Komputer menjadi saksi bisu bagaimana Wahono membuat sebuah softwarebisnis yang dinamakan Acosys. Acosys kemudian mengubah sejarah hidupnya.
Ketika itu, dia tidak pernah berpikir bahwa programnya bisa melasat bak meteor dan menjadi salah satu peranti lunak yang digemari kalangan dunia usaha.
Kini, program Wahono dipakai sekitar 1.744 perusahaan dari Sabang sampai Marauke. Berbekal program Acosys ini, Wahono berani mendirikan perusahaan Aztechsoft Internasional. Hingga 2012, perusahaannya sudah memiliki 23 diler atau mitra yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua Barat. Beberapa hotel berbintang empat pun memilih produk buatan warga Gunungterang, Bandar Lampung, ini.
Kesuksesan ayah tiga anak ini membuatnya dinobatkan sebagai Wirausaha Muda Terbaik 2011 untuk kategori kreatif oleh Bank Mandiri. Sebuah penghargaan bergengsi tingkat nasional yang diikuti ribuan pengusaha muda.
Perjalanan yang dicapai Wahono tidak mudah dan penuh liku-liku. Dia memulai bisnis dari nol. Setelah bisa membuat program, dia memutuskan untuk keluar dari Teknik Sipil Unila. Wahono lebih banyak bekerja serabutan dengan mengerjakan program-program pesanan perusahaan, seperti Telkom dan bank.
Meskipun penghasillnya pas-pasan, dia memutuskan untuk menikah di usia muda, 20 tahun. Ninuk Palupi menjadi pendamping hidupnya. Adanya pasangan membuat Wahono makin giat berusaha. Selain membuat software, dia dan Ninuk berdagang kelontongan di tempat indekos mahasiswa. Penjaga rental komputer pun digeluti untuk menambah penghasilan.
Komputer rental ini juga dipakai untuk membantu pekerjaanya membuat jasa program dan desain surat kabar lokal.
“Saya banyak buat program pesanan. Sejak membuat Acosys, saya putuskan hanya fokus pada satu software saja, tapi bisa digunakan oleh banyak kalangan,” kata Wahono.
Saat fokus pada satu program bisnis keterbatasan modal menjadi tantangan. Bahkan selama satu tahun merintis bisnis, Wahono hanya menggunakan laptop bekas dengan sumber energi dari aki karena lokasi tempat dia usaha belum tersentuh listrik.
Acosys merupakan sejenis program bisnis dan akuntansi yang bisa dipakai kalangan usaha, seperti hotel, supermarket, dan perusahaan berskala besar lainnya. Sekolah ternama Alzahar di Jakarta pun kini memakai Acosys.
Untuk mengembangkan programnya, Wahono menggali ilmu di Teknik Informatika Darmajaya sejak 1998 hingga 2002. Awalnya belum banyak yang mengenal program miliknya sehingga jarang sekali perusahaan yang pasang. Sepinya bisnis ini membuat dia berpindah-pindah profesi.
Sempat menjadi pemrogram di Lampung Post dan CP Prima. Dia pun ikut tes CPNS dan lulus menjadi abdi negara di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Lampung Selatan. Saat menjadi PNS, Wahono merasa tidak nyaman dan tidak sejalan dengan jiwanya. Dia pun memutuskan berhenti menjadi PNS dan mengembalikan SK-nya kepada Pemkab. ”Orang berebut jadi PNS, saya hanya tanah dua minggu saja,” kata dia.
Dia pun sempat melamar menjadi dosen Unila. Namun, ijazah STMIK-nya tidak bisa dijadikan syarat untuk mengajar di universitas. Lulusan STMIK tidak boleh mengajar di universitas.
Jiwa bisnis Wahono mendorong dirinya untuk kembali menekuni wirausaha. Dia pun mantap memilih jalan enterpreneur dengan memasarkan program ciptaanya. Perlahan tapi pasti,software-nya makin banyak dikenal dan dipakai kalangan dunia usaha.
Wahono menjelaskan program ciptaannya merupakan perangkat lunak bisnis paling lengkap dan fleksibel. Acosys bisa dipakai dengan program berbayar seperti Windows atau yang gratis seperti Linux. Konsumen juga bisa memilih fitur dan bahasa sesuai kebutuhan. Bahasa yang dipakai bisa Indonesia, Malaysia, China, Inggris, India, Rusia bahkan bahasa Jawa. Acosys bisa mengatur transaksi di teller, menghitung persediaan barang, menghitung aset, yang bermuara pada analisis bisnis. ”Bahkan bia membuat analisis kebijakan dan memperhitungkan untung dan rugi,” kata dia.
Wahono sempat tidak percaya diri dengan program yang sudah dibuat. Dia takut kalah bersaing dengan program yang jauh lebih hebat. Namun, keraguan itu hilang dengan mulai berminatnya perusahaan asing dari Malaysia dan Timur Tengah yang tertarik menggunakan Acosys.
Untuk mengembangkan perusahaannya, Wahono membangun pola mitra dengan pihak yang ingin membuka pelayanan Acosys di daerah. Mitra ini akan memelihara dan melayani serta memperbaiki setiap keluhan konsumen yang memakai Acosys di daerah lain. Para mitra dididik dan diberi pelatihan agar bisa melayani konsumen di daerah.
Kantor pusat CV Aztechsoft berada di Jalan Urip Sumoharjo, Bandar Lampung. Saat ini sudah ada kantor cabang di Jakarta sebagai penghubung layanan bisnisnya secara nasional. Jumlah karyawan tetap sudah mencapai 24 orang ditambah puluhan pegawai tidak tetap.
Perusahaan Wahono pun membuka pameran pada acara Wirausaha Muda Mandiri (WMM) di Jakarta Convention Center (JCC) pertengahan Januari lalu. Dari pameran selama empat hari itu, ada sebanyak 294 perusahaan yang prospek dan akan menjadi konsumen program Acosys. Dari pameran tersebut diperkirakan akan mendatangkan keuntungan mencapai Rp1,47 miliar.
Wahono mencita-citakan produknya bisa go international. Peluang ke arah tersebut sudah terbuka lebar. Dengan menjadi juara pada ajang WMM ini akan ada berbagai pameran yang dilakukan di luar negeri. Hal ini menjadi modal kuat untuk mulai menancapkan kuku di dunia bisnis internasional. ”Saya mau menunjukkan bahwa produk pemuda Indonesia bisa bersaing dengan program asing,” kata dia.
Bagi Wahono, dunia pemrograman menjadi peluang untuk membuat inovasi yang berkualitas. Untuk membuat sebuah program tidak butuh biaya besar. Dengan komputer atau laptop sederhana saja, bisa menghasilkan peranti lunak yang berkualitas asalkan inovatif dan kreatif. Untuk membuat alat eletronik atau mesin otomotif membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, itu tidak berlaku baku dunia pemrograman. Di dunia maya banyak sekali softwaregratis yang dipakai untuk membuat program canggih.
Software gratis ini tidak kalah dengan software yang mahal. Buktinya, dia sendiri membuat Acosys dengan program gratis dan justru membuat para kompetitor kaget. Perusahaan pemrograman yang bermodal besar justru tidak bisa membuat software seperti Acosys.
Dia menjelaskan perusahaan besar mengumpulkan ratusan pemrogram pintar untuk membuat sebuah software canggih untuk dipasarkan. ”Saya beda. Saya mengumpulkan ribuan kebutuhan konsumen untuk membuat sebuah software. Dari sinilah tercipta sebuah program yang mampu menjawab semua kebutuhan konsumen,” kata dia.
Label: Acosys, Akuntansi, Bank Mandiri, Software Perdagangan, WMM 2011
I LOVE YOU 15.59
Sekolah Untuk Apa? (catatan Rhenald Kasali)
Beberapa hari ini kita membaca berita betapa sulitnya anak-anak kita mencari sekolah. Masuk universitas pilihan, susahnya setengah mati. Kalaupun diterima, bak lolos dari lubang jarum. Sudah masuk, ternyata banyak yang "salah kamar". Sudah sering saya mengajak dialog mahasiswa yang bermasalah dalam perkuliahan yang begitu digali selalu mengatakan mereka masuk jurusan yang salah.
Demikianlah, diterima di PTN masalah, tidak diterima juga masalah. Kalau ada uang bisa kuliah di mana saja. Bagaimana kalau uang tak ada? Hampir semua orang ingin menjadi sarjana, bahkan masuk program S2. Jadi birokrat atau jendral pun, sekarang banyak yang ingin punya gelar S3. Persoalan seperti itu saya hadapi waktu lulus SMA tiga puluh tahun yang lalu, dan ternyata masih menjadi masalah hari ini. Bahkan sekarang, memilih SMP dan SMA pun sama sulitnya.
Mengapa hanya soal memindahkan anak karena pindah rumah ke sekolah negeri lain saja biayanya begitu besar? Padahal bangku sekolah masih banyak yang kosong. Masuk sekolah susah, pindah juga sulit, diterima di perguruan tinggi untung-untungan, cari kerja susahnya minta ampun. Lengkap sudah masalah kita.
Kalau kita sepakat sekolah adalah jembatan untuk mengangkat kesejahteraan dan daya saing bangsa, mengapa dibuat sulit? Lantas apa yang harus dilakukan orang tua? Jadi sekolah untuk apa di negeri yang serba sulit ini?
Kesadaran Membangun SDM
Lebih dari 25 tahun yang lalu, saat berkuasa, PM Malaysia Mahathir Mohammad sadar betul pentingnya pembangunan SDM. Ia pun mengirim puluhan ribu sarjana mengambil gelar S2 dan S3 ke berbagai negara maju. hal serupa juga dilakukan China. Tidak sampai sepuluh tahun, lulusan terbaik itu sudah siap mengisi perekonomian negara. Hasilnya anda bisa lihat sekarang. BUMN di negara itu dipimpin orang-orang hebat, demikian pula perusahaan swasta dan birokrasinya.
Perubahan bukan hanya sampai di situ. Orang-orang muda yang kembali ke negerinya secara masif me-reform sistem pendidikan. Tradisi lama yang terlalu kognitif dibongkar. Old ways teaching yang terlalu berpusat pada guru dan papan tulis, serta peran brain memory (hafalan dan rumus) yang dominan mulai ditinggalkan. Mereka membongkar kurikulum, memperbaiki metode pengajaran, dan seterusnya. Tak mengherankan kalau sekolah-sekolah di berbagai belahan dunia pun mulai berubah.
Di negeri Belanda saya sempat terbengong-bengong menyaksikan bagaimana universitas seterkenal Erasmus begitu mudah menerima mahasiswa. "Semua warga negara punya hak untuk mendapat pendidikan yang layak, jadi mereka yang mendaftar harus kami terima," ujar seorang dekan di Erasmus. Beda benar dengan universitas negeri kita yang diberi privilege untuk mencari dan mendapatkan lulusan SLTA yang terbaik. Seleksinya sangat ketat.
Lantas bagaimana membangun bangsa dari lulusan yang asal masuk ini? "Mudah saja," ujar dekan itu. "Kita potong di tahun kedua. Masuk tahun kedua, angka drop out tinggi sekali. Di sinilah kita baru bicara kualitas, sebab walaupun semua orang bicara hak, soal kemampuan dan minat bisa membuat masa depan berbeda,"ujarnya.
Hal senada juga saya saksikan hari-hari ini di New Zealand. Meski murid-murid yang kuliah sudah dipersiapkan sejak di tingkat SLTA, angka drop out mahasiswa tahun pertama cukup tinggi. Mereka pindah ke politeknik yang hanya butuh satu tahun kuliah.
Yang lebih mengejutkan saya adalah saat memindahkan anak bersekolah di tingkat SLTA di New Zealand. Sekolah yang kami tuju tentu saja sekolah yang terbaik, masuk dalam sepuluh besar nasional dengan fasilitas dan guru yang baik. Saya menghabiskan waktu beberapa hari untuk mewancarai lulusan sekolah itu masing-masing, ikut tour keliling sekolah, menanyakan kurikulum dan mengintip bagaimana pelajaran diajarkan. Di luar dugaan saya, pindah sekolah ke sini pun ternyata begitu mudah.
Sudah lama saya gelisah dengan metode pembelajaran di sekolah-sekolah kita yang terlalu kognitif, dengan guru-guru yang merasa hebat kalau muridnya bisa dapat nilai rata-rata diatas 80 (betapapun stressnya mereka) dan sebaliknya memandang rendah terhadap murid aktif namun tak menguasai semua subjek. Potensi anak hanya dilihat dari nilai, yang merupakan cerminan kemampuan mengkopi isi buku dan cacatan. Entah dimana keguruan itu muncul kalau sekolah tak mengajarkan critical thinking. Kita mengkritik lulusan yang biasa membebek, tapi tak berhenti menciptakan bebek-bebek dogmatik.
Kalau lulusannya mudah diterima di sekolah yang baik di luar negri, mungkin guru-guru kita akan menganggap sekolahnya begitu bagus. Mohon maaf, ternyata tidak demikian. Jangankan dibaca, diminta transkrip nilainya pun tidak. Maka jangan heran, anak dari daerah terpencil pun di Indonesia, bisa dengan mudah diterima di sekolah yang baik di luar negeri. Bahkan tanpa tes. Apa yang membuat demikian? "undang-undang menjamin semua orang punya hak yang sama untuk belajar," ujar seorang guru di New Zealand.
Lantas, bukankah kualitas lulusan ditentukan inputnya? "Itu ada benarnya, tapi bukan segala-galanya," ujar putera sulung saya yang kuliah di Auckland University tahun ketiga. Maksudnya, tes masuk tetap ada, tetapi hanya dipakai untuk penempatan dan kualifikasi.
Di tingkat SLTA, mereka hanya diwajibkan mengambil dua mata pelajaran wajib (compulsory) yaitu matematika dan bahasa Inggris. Pada dua mata pelajaran ini pun mereka punya tiga kategori: akselerasi, rata-rata, dan yang masih butuh bimbingan. Sekolah dilarang hanya menerima anak-anak bernilai akademik tinggi karena dapat menimbulkan guncangan karakter pada masa depan anak, khususnya sifat-sifat superioritas, arogansi, dan kurang empati. Mereka hanya super dikedua kelas itu, di kelas lain mereka berbaur. Dan belum tentu superior di kelas lain karena pengajaran tidak hanya diberikan secara kognitif semata.
Selebihnya, hanya ada empat mata pelajaran pilihan lain yang disesuaikan dengan tujuan masa depan masing-masing. Bagi mereka yang bercita-cita menjadi dokter maka biologi dan ilmu kimia wajib dikuasai. Bagi yang akan menjadi insinyur wajib menguasai fisika dan kimia. Sedangkan bagi yang ingin menjadi ekonom wajib mendalami accounting, statistik dan ekonomi. Anak-anak yang ingin menjadi ekonom tak perlu belajar biologi dan fisika. Beda benar dengan anak-anak kita yang harus mengambil 16 mata pelajaran di tingkat SLTA di sini, dan semuanya diwajibkan lulus di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Bayangkan, bukankah cita-cita pembuat kurikulum itu orangnya hebat sekali? Mungkin dia manusia super. Seorang lulusan SLTA, tahun pertama harus menguasai 4 bidang science(biologi, ilmu kimia, fisika dan Matematika), lalu tiga bahasa (Bahasa Indonesia, Inggris, dan satu bahasa lain), ditambah PPKN, sejarah, sosiologi, ekonomi, agama, geografi, kesenian, olahraga dan komputer. Hebat sekali bukan? Tidak mengherankan kalau sekolah menjadi sangat menakutkan, stressful, banyak korban kesurupan, terbiasa mencontek, dan sebagainya. Harus diakui kurikulum SLTA kita sangat berat. Sama seperti kurikulum program S1 dua puluh tahun yang lalu yang sejajar dengan program S1 yang digabung hingga S3 di Amerika. Setelah direformasi, kini anak-anak kita bisa lulus sarjana tiga tahun. Padahal dulu butuh lima tahun. Dulu program doktor menyelesaikan di atas 100 SKS, makanya hampir tak ada yang lulus. Kini seseorang bisa lulus doktor dalam tiga tahun.
Anda bisa saja mengatakan, dulu kita juga demikian tapi tak ada masalah kok! Di mana masalahnya? Masalahnya, saat ini banyak hal telah berubah. Teknologi telah merubah banyak hal, anak-anak kita dikepung informasi yang lebih bersifat pendalaman dan banyak pilihan, namun datang dengan lebih menyenangkan. Belajar bukan hanya dari guru, tapi dari segalaresources. Ilmu belajar mencari lebih penting dari apa yang dipelajari itu sendiri, karena itu diperlukan lebih dari seorang pengajar, yaitu pendidik. Guru tak bisa lagi memberikan semua isi buku untuk dihafalkan, tetapi guru dituntut memberikan bagaimana hidup tanpa guru, lifelong learning.
Saya saksikan metode belajar telah jauh berubah. Seorang guru di West Lake Boys School di Auckland mengatakan, "Kami sudah meninggalkan old ways teaching sejak sepuluh tahun yang lalu. Makanya sekolah sekarang harus memberikan lebih banyak pilihan daripada paksaan. Percuma memberi banyak pengetahuan kalau tak bisa dikunyah. Guru kami ubah, metode diperbaharui, fasilitas baru dibangun," ujar seorang guru.
Masih banyak yang ingin saya diskusikan, namun sampai di sini ada baiknya kita berefleksi sejenak. Untuk apa kita menciptakan sekolah, dan untuk apa kita bersekolah? Mudah-mudahan kita bisa mendiskusikan lebih dalam minggu depan dan semoga anak-anak kita mendapatkan masa depannya yang lebih baik. (Rhenald Kasali, Ketua Program MMUI) http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/411134/34/
Label: Entrepreneur, Rhenald Kasali, Sekolah Untuk Apa?Bisnis
I LOVE YOU 15.18
Senin, 30 Januari 2012
Lomba Cerpen Inspiratif “Menjadi Hero” [Diva Press]
Lomba Cerpen Inspiratif “Menjadi Hero” [Diva Press]
Perjuangan hidup mencapai sebuah cita-cita tentu saja merupakan hal yang tidak mudah untuk dijalani. Tidak semua orang kuat untuk terus melangkah dan menerjang banyak rintangan demi menjadi seorang hero. Ya, hero bukan hanya sebatas orang yang berjuang di medan peperangan, tapi juga berjuang mencapai masa depan yang lebih baik dari titik nol atau mampu bangkit dari keterpurukan.
Nah, itulah pengantar singkat mengenai lomba untuk bulan Januari 2012 yang bertema “Menjadi Hero”. Tulislah sebuah cerita inspiratif (boleh kisah nyata atau fiktif belaka) yang berkisah tentang perjuangan seseorang dari titik nol hingga mencapai tujuan yang dicita-citakan selama ini. Buatlah sedramatis mungkin, menjadi sebuah cerita yang mampu menggetarkan nurani siapa pun yang membacanya, serta menjadi inspirasi untuk ditiru oleh siapa saja!
Silakan kirimkan naskah cerpen kamu ke alamat e-mail: lombadiva@gmail.com dengan format file Word berikut:
- Panjang naskah 8-10 halaman (tidak dihitung biodata)
- Ukuran kertas A4
- Spasi 2
- Font Times New Roman (TNR), size 12
- Margin atas (top): 4cm, kiri (left): 4cm, kanan (right): 3cm, bawah (bottom): 3cm
- Nama file adalah judul cerpen
- Subjek email adalah: hero#nama pena#judul cerpen
- Lengkapi naskah kamu dengan biodata narasi (mencantumkan nomor yang bisa dihubungi) di bagian akhir cerpen. Cantumkan pula alamat blog, akun facebook, dan twitter milik kamu ya J
Lomba ini berlangsung selama bulan Januari 2012 dan ditutup 31 Januari 2012 pukul 23.59 WIB
Lama penjurian adalah 1 bulan
Naskah-naskah terbaik akan dipilih untuk dibukukan oleh DIVA Press.
Masing-masing pemenang berhak mendapatkan hadiah paket buku beserta sampel buku antologi dari lomba ini.
Nah, mari mulai membuat karya inspiratif yang mampu mengubah seseorang menjadi lebih baik!!
Lomba dimulai sekarang!!!
Label: dari o, Diva Press, Event, impian, kesempatan emas, Lomba Menulis, menang lomba, menggapai impian, titik 0, Zero to hero
I LOVE YOU 22.30
Minggu, 29 Januari 2012
LOMBA FTS CURCOL BAG-2
Dear Sahabat-sahabat ‘Inspirasiku’,
Setelah Kamu curhat tentang ‘pengakuan’mu di Curcol-1, kini Kamu juga bisa mengikuti Curcol-2
Dengan tema : TERNYATA AKU MAMPU
Awalnya kamu ragu dengan kemampuanmu, sempat pesimis, bahkan putus asa. Kamu merasa tidak mungkin bisa mencapai apa yang menjadi keinginanmu. Tetapi setelah melalui sebuah perjuangan ternyata kamu mampu mengatasi semua kendala dalam mencapai apa yang kamu inginkan itu. Sebuah inspirasi telah mengubah ketakutan menjadi keberanian, pesimis menjadi optimis, kegagalan menjadi keberhasilan.
Lalu kamu raih buku harian kamu dan dengan penuh kebahagiaan kamu menuliskannya di sana. Sebuah pengalaman yang sangat membanggakan. ‘Ternyata Aku Mampu’ katamu.
Nah, apa yang kamu tulis dalam diary-mu itu bisa kamu ikut sertakan dalam Lomba ini, supaya teman-teman lain bisa memetik hikmah dan inspirasi baru dalam hidupnya.
Syarat Peserta :
- WNI berusia di atas 15 tahun
- Berteman dengan Rumah Buku Pustaka Ilmu dan tergabung dalam group ‘Inspirasiku’
- Tag Info Lomba ke 25 teman yang memiliki hobi membaca dan menulis (TIDAK TAG ke akun RBPI)
- Bersedia jika naskah ‘curhat’-nya dibukukan dan dijual bebas (tidak menerima royalti karena sudah mendapatkan hadiah) – Buku akan diterbitkan secara indie setelah event CurCol bag ke-4 (tema bag-3 & bag-4 akan diinformasikan setelah event bag-2 selesai) – Tidak menutup kemungkinan Buku dicetak di penerbit major yang sedang berkembang.
Ketentuan Naskah:
- Naskah diketik dengan font TNR 12 menggunakan EYD, maksimal 500 kata (di luar judul dan biodata), terhindar dari unsur SARA dan pornography
- Biodata hanya berisi nama, usia, nama kota tempat tinggal dan alamat email/blog untuk komunikasi pembaca, ditulis di akhir naskah (tidak dipisah)
- Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak dan tidak sedang diikutsertakan dalam perlombaan lain
- Naskah dikirim dalam bentuk file word (*.doc) ke alamat email : bukuilmuku@yahoo.co.id dengan subject : FTS Curcol-2 paling lambat Tgl 31 Januari 2012 pukul 23.59 WIB, pengumuman Lomba tgl 15 Februari 2012.
- Tidak menerima REVISI Naskah – Baca ketentuannya secermat mungkin. Pertanyaan bisa diajukan via inbox atau chat grup, silakan berbagi bersama teman-teman yang lain.
Hadiah Lomba :
Juara 1 : Uang Tunai Rp. 50.000,- + Paket Buku (tdk bisa memilih) + Disc 30% pembelian di RBPI ( maksimal 3 kali transaksi)
Juara 2 : Paket Buku (tdk bisa memilih) + Disc 30% pembelian di RBPI (maksimal 3 kali transaksi)
Juara 3 : Paket Buku + Disc 30% pembelian di RBPI (maksimal 2 kali transaksi)
12 peserta FF pilihan lainnya mendapatkan discount 30% untuk pembelian di RBPI (maksimal 2 kali transaksi)
Ceritakan apa yang sedang menjadi keinginanmu itu, keraguanmu, lalu sebuah inspirasi yang mengilhamimu untuk terus berusaha, lalu perjuangan apa yang sudah kamu lakukan sehingga pada akhirnya kamu bisa mencapai keinginan atau cita-cita kamu itu dengan gemilang.
Kami menanti kejujuran yang menginspirasi dari kamu. Sebuah curahan hati yang bisa mengubah hidup orang lain menjadi lebih berarti.
Salam Inspirasi-Ku
KA - RBPI
Label: Curcol, Curhat, Event, Inspirasiku, Lomba Menulis, RBPI
I LOVE YOU 20.49
Jumat, 27 Januari 2012
Happy Anniversari Group Untuk Sahabat
Label: 2nd Anniversary, Group Penulis, Untuk Sahabat
I LOVE YOU 09.23
Jumat, 20 Januari 2012
Inilah Para Pemenang Wirausaha Muda Mandiri 2011
E News, Jakarta: “Memulai usaha di usia muda itu banyak untungnya, bisa merasakan jatuh bangun dan ketika jatuh mudah untuk bangkit kembali,” demikian sambutan Menteri BUMN Dahlan Iskan di ajang pengumuman pemenang Wirausaha Muda
Mandiri2011 di JCC, Jakarta, Jumat 20 Januari 2012.
Setelah melakukan seleksi selama kurang lebih 3 bulan di 10 kota besar di Indonesia, Bank
Mandiri akhirnya mengumumkan 26 pemenang yang dinilai patut memeroleh penghargaan atas jerih payah serta kontribusinya terhadap bangsa.
Berikut adalah nama-nama para pemenang
Kelompok Mahasiswa
Kategori Industri
Juara I : Andi Nata (Universitas Indonesia)
Juara II : Galih Ari Wirawan Siregar (Universitas Sumatera Utara)
Kategori Perdagangan dan Jasa
Juara I : Annur Budi Utama (Universitas Gajah Mada)
Juara II : Suprana (STMIK Atma Luhur)
Kategori Boga
Juara I : Fauzan Rachmansyah (Universitas Islam Indonesia)
Juara II : Khaidir Khaliq (STIE Nobel)
Kategori Industri Kreatif
Juara I : Fauzan A. Efwandaputra (Universitas Padjajaran)
Juara II : Willy Aristaking (Institut Pertanian Bogor)
Pemenang Terinovatif dan Teredukatif untuk kategori kreatif jatuh pada Anggi Hayani Harahap (Universitas Sumatera Utara). Sementara pemenang favorit versi YouTube diberikan kepada Mahendra Ega Higuitta (Institut Teknologi Sepuluh November)
Kelompok Alumni dan Pascasarjana
Kategori Industri
Juara I : Cokro Anton Wibowo (STIE MUSI)
Juara II : Yani Andriyani (Universitas Bandung Raya)
Kategori Perdagangan dan Jasa
Juara I : Agung Sri Hendarsa (Nagoya University Japan)
Juara II : Indari Mastuti R (Universitas Pasundan)
Kategori Boga
Juara I : Odi Anindito (Institut Teknologi Sepuluh November)
Juara II : Decky Suryata (Universitas Gajah Mada)
Kategori Industri Kreatif
Juara I : Sri Wahono (STMIK-STIE Darma Jaya)
Juara II : Rahmat Hidayat (IAIN ANtasari Banjarmasin)
Pemenang Terinovatif untuk kategori kreatif jatuh pada Jessica Diana Kartika (Universitas Kristen Petra). Sementara pemenang favorit versi YouTube diberikan kepada Sri Wahono (STMIK-STIE Darma Jaya).
Kategori Mandiri Young Technopreneur (MYT) 2011
Kategori Energi Terbarukan
Juara I : Nurana Indah Paramita dan Titus Deus Prizfelix (Institut Teknologi Bandung)
Juara II : Achmad Ferdiansyah dan Ahmed Tessario (Institut Teknologi Sepuluh November)
Kategori Pengelolaan Air Bersih
Juara I : Alven Haeckal dan Indra Gunawan (Institut Teknologi Bandung)
Kategori Teknologi Informasi dan Komunikasi
Juara I : Rizky Ario Nugroho dan M. Endri Irfanie (Institut Teknologi Telkom)
Juara II : Rosa Kurniawan dan Fatkul Amri (Universitas Negeri Malang)
Pemenang favorit versi YouTube diberikan kepada Aditya Nugraha (Institut Pertanian Bogor).
Para pemenang tersebut berhasil menyisihkan 3.751 peserta dari 385 perguruan tinggi di seluruh
tanah air dan 617 peserta untuk
MandiriYoung Technopreneur.
Dalam kesempatan ini, Direktur Utama Bank
Mandiri Zulkifli Zaini memberi sambutannya, "Program ini tidak hanya kebanggaan bagi Bank
Mandiri tetapi juga bagi bangsa Indonesia yang memiliki generasi muda kreatif dan mampu berkontribusi pada masyarakat sekitar. Kami optimis Wirausaha Muda
Mandiri yang kini memasuki tahun ke-6 maupun
Mandiri Young Technopreneur, akan semakin menginspirasi generasi muda untuk menjadi pencipta lapangan kerja yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang jauh lebih baik."
Nah, selamat kepada para pemenang, tetaplah berkarya demi bangsa dan sesama dan maju terus dunia wirausaha Indonesia! (*/ely)
Label: Acosys, Akuntasi, Bank Mandiri, IT, Komputer, Kreatif, Mandiri, Software, Software Perdagangan, Uang, Wahono, Wirausaha Muda Mandiri, WMM
I LOVE YOU 18.21
Senin, 16 Januari 2012
TeknoCash Blog Berbasis Teknologi
TeknoCash adalah blog yang sedang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan informasi teknologi mulai dari Pangan, Komputer dan bidang teknologi lain.
Berdiri sejak 2011 dengan alamat
www.teknocash.blogspot.com oleh Aben Dark..
Blog yang di incubasi oleh WarnaPutih-inc.
Label: Blog, Teknocash, Teknologi, Warna Putih-inc
I LOVE YOU 15.48
Minggu, 15 Januari 2012
Lelaki Beraroma Ayah
Label: Antologi, Lelaki Beraroma Ayah, Sastra, Wirausaha Kata
I LOVE YOU 15.26
Sabtu, 14 Januari 2012
Pengusaha Lampung Ke Final WMM 2011
RM Bebek Gila dan Aztechsoft Int. ke Final WMM 2011
Perguruan Tinggi Darmajaya tak hanya meluluskan para mahasiswanya menjadi sarjana atau diploma. Selain lulus akademik, Darmajaya juga berhasil mencetak mahasiswa dan alumninya menjadi lebih kreatif. Terutama dalam bidang wirausaha. Hasilnya pun membanggakan. Mahasiswa dan alumninya berhasil melaju ke final ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) tahun 2011.
Laporan Abdul Karim, BANDARLAMPUNG
AROMA lezat dan pedas langsung tercium saat hidangan dari sebuah rumah makan di depan kawasan RSUDAM dihadirkan di meja wartawan koran ini. Keringat mengucur di kening merasakan sensasi superpedas dari olahan makanan khas Lampung dan bebek yang belakangan ini ramai diperbincangkan.
Tak lama, muncul seorang laki-laki muda. Dialah Yudyantoro Madya, seorang mahasiswa Informatics & Business Institute (IBI) Darmajaya. Dia berhasil mengharumkan Provinsi Lampung dengan dipilihnya RM Bebek Gila Lampung Deborah miliknya untuk mewakili Sumatera bagian selatan ke tingkat nasional dalam ajang Wirausaha Muda Mandiri tahun 2011 dalam bidang bisnis kuliner.
Yudy, sapaan akrabnya, merupakan mahasiswa Fakultas Bisnis & Ekonomi Jurusan Manajemen IBI Darmajaya angkatan 2007. Berkat dukungan ibunda tercinta Ny. Haryani yang kesehariannya dikenal dengan nama Tante Debo, ia berhasil membangun bisnis kuliner berbahan dasar hewan unggas tersebut, dan mengalahkan 744 wirausaha lainnya.
’’Sujud syukur, gemetar hati ini saat nama saya dipanggil sebagai pemenang wilayah regional Sumbagsel untuk kategori mahasiswa untuk usaha boga. Sungguh tidak menyangka dari 32 peserta yang mengikuti seleksi di Palembang pada Desember lalu, saya termasuk dalam delapan pemenang yang berhak mewakili regional Sumbagsel untuk datang ke JCC Jakarta nanti,” ungkap laki-laki yang 10 Januari nanti tepat berusia 23 tahun.
Ditanya tentang menu yang dihidangkan di tempatnya, wirausaha muda yang telah membangun tempat usahanya sejak Maret 2010 itu mengungkapkan bahwa RM Bebek Gila Lampung menyedikan menu istimewa dan harga yang cukup murah. Di mana hanya dengan mengeluarkan Rp28 ribu, pengunjung dapat menikmati satu porsi bebek gila ukuran jumbo. Menu ini menjadi andalan, karena diracik khusus dan eksklusif dengan cita rasa asli buatan RM Bebek Gila Lampung.
Menu utama dan menu favorit tempat kuliner ini menyajikan rasa khas dari gurihnya daging bebek pilihan, yang dipadu dengan pedasnya bahan baku cabai caplang menyajikan sensasi tersendiri bagi konsumen. Berbahan dasar bebek jenis entog pilihan yang memiliki ukuran dan ketebalan daging yang dikonsep khusus. Selain itu, pengolahan khusus yang digunakan pada penganan ini menawarkan kelembutan dan kelezatan tersendiri. Sehingga, pengunjung tidak rugi dibuatnya dan ingin segera mencicipinya.
”Berbisnis bukan hal yang mudah, menjalankan bisnis ini sepertinya mudah, tapi jika tidak serius dan diurus dengan baik, bukannya meraup untung, tetapi kegagalan akan datang. Jadi sebaiknya jangan pilih bisnis yang tidak kita pahami,” kat Yudy.
Lain Yudy, lain pula Sri Wahono, Alumni STMIK Darmajaya (sekarang IBI Darmajaya) Jurusan Teknik Informatika ini terpilih sebagai pemenang wilayah regional Sumbagsel untuk kategori alumni untuk usaha kreatif. Berkat kegigihannya membangun Aztechsoft Int., sebuah usaha dibidang software accounting yang berdiri sejak juni 2001 silam.
’’Berdirinya Aztechsoft Int. merupakan manifestasi dari sebuah komitmen untuk turut berperan aktif dalam pengembangan dunia bisnis modern melalui teknologi informasi khususnya software komputer. Kami hadir ditengah dinamika bisnis global dengan mempersembahkan karya-karya terbaik sebagai penopang percepatan laju modernisasi dunia bisnis Indonesia dengan menghadirkan solusi bisnis yang praktis, akurat dan terjangkau” ungkap Sri Wahono.
Saat ini Aztechsoft Int. telah membuka cabang dan dealer di 22 lokasi di seluruh Indonesia, dan melibatkan ratusan tenaga marketing dan teknisi yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini Aztechsoft Int. berkantor pusat di Jl. Urip Sumoharjo. No 20 B Bandar Lampung.
”Sebagai developer software yang berkomitmen tinggi, kami fokus pada pengembangan software perdagangan dan akuntansi Acosys secara terus-menerus. Kami menyerap kebutuhan sistem perdagangan secara riil berdasarkan investigasi di lapangan, oleh karena itu software kami memenuhi hampir semua model perdagangan yang ada di Indonesia.” paparnya.
Usaha yang telah menghasilkan omzet miliaran rupiah ini membantu para pemilik usaha untuk terbebas dari ’’tahanan” toko yang selalu membelenggunya. Dengan software besutan Acosys, para pengusaha bebas memilih fitur, membuat program promosi, bebas membuka cabang, bebas membuat usaha berbeda-beda, bebas menggunakan mata uang apa saja, bebas memilih operating system berbayar atau gratis, bebas membuat aturan komisi, bebas mengkustomisasi aplikasi bisnis sesuai keinginanya dengan sangat mudah dan masih banyak lagi kebebasan yang seharusnya dimiliki pebisnis.
Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi, S.E., M.A. mengungkapkan bahwa lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Hal itu telah menjadi perhatian bagi IBI Darmajaya dengan selalu melakukan penyempurnaan kurikulum kewirausahaan yang dikolaborasi dengan pendirian inkubator bisnis.
Setelah mahasiswa mendapatkan materi di bangku kuliah, mahasiswa bisa mempraktekannya secara langsung di inkubator bisnis yang telah dibentuk tersebut. Ada beberapa tingkatan dalam proses pembelajaran kewirausahaan yaitu menumbuhkan kewirausahaan, menanamkan nilai-nilai kewirausahaan, serta mengajarkan kewirausahaan.
Untuk diketahui, Ajang Pemilihan WMM wilayah Sumbagsel meliputi wirausaha muda yang berasal dari Provinsi Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Sumatera Barat dan Palembang. Ke-8 wirausahawan yang berhak mengikuti seleksi tingkat nasional mewakili daerah masing-masing ini terbagi dalam dua kategori, 4 pelaku usaha dari mahasiswa dan 4 dari alumni. Sedangkan penggolongan usaha terdapat 4 kategori usaha, yaitu industri, perdagangan dan jasa, boga mandiri dan bidang usaha kreatif.
Setelah dinyatakan sebagai pemenang, para peserta ini berhak mendapatkan opportunity lost,suvenir,piala,serta diberikan pembinaan serta pendampingan dari Bank Mandiri sebagai penyelenggara. (c1/adi)
KAPAN NYUSUL????
Label: Acosys, Aztechsoft, bebek gila, Bisnis, Bisnis Baru, Mandiri, Wirausaha Muda Mandiri, WMM
I LOVE YOU 14.30
Dilema Social Media: Privasi Versus Manfaat
Kini hampir setiap orang ingin mengekspresikan segala sesuatu tentang dirinya melalui social media atau di seluruhplatform dunia digital yang ada saat ini. Tidak ada lagi yang namanya privasi. Ketika kita menggunakan social mediauntuk berkomunikasi, tidak jarang kita mengabaikan hak-hak kita—dalam level yang berbeda-beda. Padahal, setiapsocial media memiliki aturan yang menjaga hak-hak tersebut seperti tercantum dalam Terms of Service yang harus dibaca dan dipahami ketika kita membuat akun social media. Di Twitter, misalnya, jarang sekali pemilik akun mau membaca Twitters Privacy Policy atau Terms of Service ketika membuat akun.
Menurut situs Blackball Online Marketing (www.blackballonline.com), kecenderungan mem-branding diri pada dasarnya telah muncul sejak dunia marketing ada. Branding diri yang dimaksud adalah menunjukkan dari mana kita berasal, dimana kita bersekolah sebelumnya, apa saja yang kita tahu, dimana kita bekerja, dan sebagainya. Dan menurut situs tersebut, sekarang sudah banyak perusahaan yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai diri kita tersebut tanpa berpikir panjang, karena hal tersebut sangat mudah untuk dilakukan.
Informasi di social media kini bahkan mencakup hal-hal kecil tentang kita, hingga kebiasaan, kebutuhan, dan keinginan pribadi kita. Tentu saja informasi tersebut merupakan
“kekayaan data” mengenai pribadi kita. Oleh karena itu, informasi tersebut sangat berharga dan kita harus berhati-hati serta benar-benar memerhatikannya.
Sejarah digital kita ada di server yang terletak di suatu tempat di luar sana, baik itu berada di segala sesuatu yang sudah Anda lakukan lewat Google Docs, mem-post sesuatu kepada teman melalui Twitter, maupun sebuah akun MySpace lama yang daftar pesannya terus bermunculan tanpa henti. Sudah ada bisnis yang mengemas dan memasarkan tweet, post, dan pages tersebut serta menciptakan penjumlahan/penghitungan yang apik dengan menjual informasi tersebut dalam bentuk keseluruhan.
Jadi, ingatlah personal brand dan nama baik Anda, karena Anda pasti membutuhkannya untuk kredibilitas Anda sekarang dan mungkin di masa akan datang. Jagalah pula kerahasiaan informasi pribadi Anda. Jadi pikirkanlah diri Anda sebagai brand, atau coba pikirkan bahwa Anda adalah seorang selebriti dengan reputasi yang harus dilindungi.(*/Marina)
|
Label: Akun Pribadi, Facebook, Jejaring Sosial, Twitter
I LOVE YOU 14.03
Jumat, 13 Januari 2012
Start Up, Warna Putih inc..Berkoloni Untuk Membesarkan Ide
Start....Now.....,,
Under Contruction.
I LOVE YOU 23.22
Ini Peluang, Trend Pangan, Kembali Alami
Pangan merupakan kebutuhan dasar sebagai hak setiap manusia dan salah satu faktor penentu kualitas sumber daya manusia. Faktor penentu mutu pangan adalah keanekaragaman (diversifikasi) jenis pangan, keseimbangan gizi dan keamanan pangan (
Gayatri_Indah_Cahyani). Upaya diversifikasi pangan yang terus digalakan oleh pemerintah melalui pembinaan mayarakat yang ditunjang dengan aktifitas penelitian dalam rangka pengembangan sumber daya terbarukan oleh akademisi merupakan langkah tepat untuk mengurangi konsumsi pangan pokok (beras). Upaya yang sangat baik ini setidaknya memberi wawasan dimana makanan pokok bisa tergantikan sehingga jenis dan inovasinya menjadi beragam.
Ekspektasi dari program-program diversifikasi pangan adalah menjadikan masyarakat sehat dan tidak tergantung dengan makanan yang selama ini dikonsumsi secara berlanjut.
Sebenarnya upaya diversifikasi pangan di kota sudah banyak mendapatkan respon. Masyarakat kota lebih cenderung mengurangi konsumsi makanan pokok, hal ini dilihat dari pola konsumsi yang lebih mengarah ke makanan ringan atau siap saji seperti mie instan, snack, dll. Selain kesibukan, minat terhadap makanan jenis ini sangat tinggi.
Bagaimana dengan di desa?
Sumber makanan pada umumnya berasal dari daerah pedesaan dimana masyarakatnya berprofesi sebagai petani, nelayan dan pekebun. kuantitas sumber daya alam yang tinggi mengakibatkan pola konsumsi yang tidak beragam. Dimana masyarakat lebih cenderung mengkonsumsi makanan yang sudah menjadi kebiasaanya dan tidak lekas menerima inovasi yang di gaungkan oleh berbagai pihak, contohnya akademisi. Padahal, jika inovasi makanan dilakukan maka sumber daya alamnya akan lebih ekonomis dan menjadikan masyarakat lebih baik kehidupanya.
Sebagai contoh saya pernah membuat bakso dari ikan lele, produk ini sudah banyak di lakukan penelitian oleh akademisi namun tidak mendapat respon dari masyarakat. Kalau dilihat dari jumlah ikan lele dipedesaan pun berlimpah, namun daya gunanya sangat minim. Kebanyakan masyarakat menjual hidup-hidup dengan harga normal. Seandainya dibuat bakso, justru akan menaikan daya jual produk ini. Selain itu dari segi pemenuhan gizipun. Proses pembuatan bakso lele ini cukup mudah. Pertama-tama, ikan lele dibersihkan kemudian dipisahkan antara daging dan tulangnya. Siapkan bumbu bawang merah, bawang putih, lada, jahe, dan garam. Campur lele dan bumbu serta haluskan menggunakan penggiling daging atau blender. Sedikit demi sedikit tambahkan tepung tapioka. Selama pengeringan tambahkan es batu sedikit demi sedikit sebanyak 7%. Penambahan es batu ini untuk mendapatkan tingkat emulsi yang baik. Selanjutnya cetak adonan menggunakan alat pencetak bakso atau secara manual. Kemudian masukkan ke dalam air panas, bakso yang matang akan terapung ke permukaan.
Trend Keberagaman Pangan Konsumen menginginkan lebih banyak pilihan pangan, bahan tambahan yang lebih sedikit tetapi dengan rasa dan kualitas yang lebih baik. Berdasarkan prilaku konsumen, trend industri pangan didasarkan pada:
Convenience & QualityKonsumen masih menginginkan pangan yang memberikan kenyamanan, Cepat, segar, sehat, lezat, serta memberikan pengalaman yang memuaskan, dengan harga yang lebih murah. Termasuk kemudahan memperoleh, mudah dalam pembersihan dan mempersiapan, nutrisi yang baik, serta flavour yang baik. Contoh:
fresh fruid & vegetables from local produce market.
Health & Wellness Konsumen mencari berbagai Cara untuk meningkatkan kesehatannya melalui apa yang mereka makan dan bagaimana pangan tersebut mempengaruhi kesehatan. Trend pangan yang mengandung probiotik, prebiotik dan pangan fungsional. Contoh: Activia yogurt, dan pangan tanpa bahan pewarna dan flavour tambahan Sophistication. Variasi kuliner etnik dan minuman eksotik dari Asia dan Mediterania, serta penggabungan rasa dan flavour khas dari negara yang berbeda. Contoh: Rasa serai pada Kari, flavour strawberi dan kiwi pada Coklat. Sophistication & Pleasure/fun Keinginan konsumen untuk memperoleh kepuasan dan kesenangan melalui eksotic foods, drinks and miracle fruits, selain dari rasa yang berbeda. Contoh: dried ranberries with omega-3, Giant Cheetos snaCks by Frito-Lay, natural sweetener (stevia), fusion foods.
Aspek alami dan kemurnian merupakan kunci untuk apa yang konsumen dicari ketika memilih nilai tambah produk. Persepsi konsumen yang alami sering berarti sehat memberikan dorongan untuk inovasi dalam bahan alami.
Dengan pemikiran ini, sebuah studi konsumen internasional menunjukkan bahwa, bagi konsumen, klaim nilai tambah dalam minuman yang diberikan kredibilitas lebih besar, jika produk tersebut mengandung potongan buah asli atau sayuran. Hal ini dapat menjadi cara yang efektif untuk meluncurkan produk dalam suatu kategori baru, atau manfaat yang unik yang dapat digunakan sebagai cara untuk membuat ruang dalam suatu kategori pasar yang ada (apfood,2011).
* Kontributor: Hermawan Wahyu Saputra (
www.kitafood.wordpress.com)
Daftar Pustaka
I LOVE YOU 23.19