Jumat, 18 Februari 2011
Target Pemerintah 2025 RI Masuk 12 Besar Negara Mapan Dunia
Editor: Erlangga Djumena
Senin, 14 Februari 2011 | 07:23 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com — Pemerintah menargetkan Indonesia untuk masuk dalam 12 besar negara dengan kekuatan ekonomi mapan pada tahun 2025. Visi Pembangunan Ekonomi Indonesia 2025 disusun dengan sasaran kenaikan nilai nominal produk domestik bruto dari 800 miliar dollar AS saat ini menjadi 3,8 triliun dollar AS-4,5 triliun dollar AS.
Rencana ini dapat terwujud dengan memperkuat program pengembangan koridor ekonomi Indonesia yang akan membagi wilayah domestik ke dalam enam kawasan pusat pertumbuhan.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, dengan nilai nominal produk domestik bruto (PDB) tersebut dan memperhitungkan jumlah penduduk Indonesia, pendapatan per kapita pada 2025 antara 12.900 dollar AS dan 16.100 dollar AS. "Akan tetapi, yang paling esensial bukan hanya angka makronya, melainkan juga kualitas dari peningkatan ekonomi," paparnya, akhir pekan lalu.
Sementara itu, untuk rencana tahun ini, Hatta mengharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah harus di atas 7 persen dan rata-rata inflasi 4 persen sampai 6 persen. Adapun tingkat pengangguran hanya 5,6 persen dan tingkat kemiskinan 8 persen-10 persen.
“Pendapatan per kapita kita mendekati 5.000 dollar AS. Pada saat itu, PDB per kapita kita sudah harus di atas Rp 1 triliun. Sementara itu, PDB kita sudah mendekati 800 miliar dollar AS dan menuju 1.000 miliar dollar AS pada 2014,” terang Hatta.
Untuk mewujudkan visi tersebut, pemerintah telah menetapkan 8 program utama dan 18 aktivitas ekonomi. Kedelapan program utama yang akan didorong itu adalah industri, pertambangan, pertanian, kelautan, pariwisata, telekomunikasi, energi, dan pengembangan kawasan.
Dalam program industri, kata Hatta, terdapat enam aktivitas ekonomi utama, yakni pengembangan industri baja, makanan dan minuman, industri tekstil, mesin dan peralatan transportasi, industri perkapalan, serta pengembangan
food estate.
(Bambang Rakhmanto/Kontan)
I LOVE YOU 10.33
Kamis, 03 Februari 2011
Telekomunikasi Rajai Belanja Iklan 2010
JAKARTA--MICOM: Perusahaan-perusahaan telekomunikasi tetap tercatat sebagai para pembelanja terbesar dalam belanja iklan pada 2010. Hal itu berdasarkan survei-survei The Nielsen Company yang dirilis di The Nielsen Company, Jakarta Selatan (Jaksel), pada Selasa (1/2) siang.
Menurut Managing Director Nielsen Audience Measurement Irawati Pratignyo, belanja iklan telekomunikasi pada 2010 mencapai Rp5,55 triliun, naik 43 persen.
Irawati mengatakan belanja telekomunikasi tetap yang tertinggi pada 2010. "Tujuh dari sepuluh pengiklan terbanyak di semua media adalah penyedia telekomunikasi. Excelcomindo XL (sekarang XL Axiata) memimpin dengan Rp593 miliar, naik 66%."
Sedangkan, di peringkat kedua, ada Telkomsel-All SIM card dengan Rp538 miliar, naik 79%. Di peringkat ketiga, ada Telkomsel Simpati dengan Rp438 miliar yang naik 198%. Di peringkat keempat, ada Telkomsel Kartu As dengan Rp398 miliar, mengalami kenaikan 125%.
Di peringkat kelima, ada Axis dengan Rp396 miliar, naik 6%. Di peringkat keenam, ada Indosat IM3 dengan 320 miliar, kenaikan sebesar 13%. Jadi, enam besar para pembelanja iklan ditempati perusahaan-perusahaan telekomunikasi.
Di peringkat ketujuh, ada kandidat-kandidat pemimpin pemerintah lokal seperti gubernur, wali kota, bupati, camat, dan lain-lain dengan Rp309 miliar, naik 673%. Baru di peringkat kedelapan, ada perusahaan telekomunikasi lagi, yaitu Esia, dengan Rp296 miliar, naik 24%. (*/OL-11)
I LOVE YOU 13.29